Sabtu, 15 Mei 2010

RANCANGAN METODE KERJA

Rancangan metode kerja


Sebuah studi gerak dan waktu akan digunakan untuk mengurangi jumlah gerakan dalam menyelenggarakan tugas untuk meningkatkan.

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Penelitian kerja dan analisa kerja memusatkan perhatian kepada bagaimana suatu macam pekerjaan akan diselesaikan. Pengaplikasian prinsip dan teknik pengukuran cara kerja yang optimal dalam sistem kerja akan diperoleh alternatif metode pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien. Kerja dikatakan efisien apabila waktu penyelesaian berlangsung singkat. Untuk menghitung waktu (standar time) penyelesaian pekerjaan maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik pengukuruan kerja. Pengukuran kerja adalah suatu metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan.
Waktu baku diperlukan terutama untuk perencanaan kebutuhan tertentu tenaga kerja (man power planning), estimasi biaya2 untuk upah karyawan, penjadwalan produksi dan penganggaran, perencanaan sistem, pemberian bonus (insentif) bagi karyawan yang berprestasi, indikasi keluaran yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.
Teknik-teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi 2
• Pengukuran waktu secara langsung, yaitu ; pengukuran yang dilaksanakan ditempat dimana pekerja yang diukur dilaksanakan
• Pengukuran secara tidak langsung, yaitu cara pengukuran kerja dengan menggunakan jam henti (stop watch)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch)
Pertama kali diperkenalkan oleh F. Taylor, metode ini baik sekali digunakan untuk pekerjaan2 langsung, singkat dan berulang2
Hasil pengukuran waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan digunakan sebagai standar penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang sama.
Langkah-langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan jam henti sebagai berikut ;
Langkah persiapan
– Pilih dan definisikan pekerjaan yang akan diukur dan akan ditetapkan waktu standarnya
– Informasikan maksud dan tujuan pengukuran kerja kepada spervisor/pekerja
– Pilih operator dan catat semua data yang berkaitan dengan sistem operasi kerja yang akan diukur waktunya


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA



Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat.
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Namun mengapa masih saja terjadi kecelakaan ketika karyawan sedang bekerja. Lalu timbul pertanyaan yang seharusnya dijawab pihak manajemen; faktor-faktor apa saja yang menyebabkannya? Seberapa jauh perusahaan memfasilitasi karyawannya agar tidak terjadi kecelakaan sampai titik terendah.

REFRENSI :
rancangan metode kerja http://sitinurmala-mala.blogspot.com/2010/04/rancangan-metode-kerja.html